Minggu, 06 Agustus 2017

# agama

Dhuhur Di Suatu Hari



Siang kala itu, saya bersama si Sulung dan yang Kedua bergegas menuju masjid. Iqamat dikumandangkan maka bersegera kami menuju shaf. Mendapati anak-anak masih belum mengambil shaf maka inisiatif merapikan mereka. Hitungannya ya membantu imam. Kan gak mungkin imam bisa mengjangkau shaff 7 atau 8.

Ya biasalah anak-anak. Walau sudah belajar tentang fiqih shalat namun, tetap saja dunia main lebih mendominasi. Tapi ilmu fiqih mereka jangan diremehin loh. Mereka paham banget.

Contoh :

Kasus 1
Mereka faham tentang kategori masbuk atau tidak. Mereka tahu bahwa bagi jamaah yang mendapatkan ruku' imam maka ia mendapatkan 1 rakaat sehingga wajar saja jika imam sudah takbiratul ihram, mereka masih tetap aja rame sempai imam ruku.

Di posisi ruku ini menjadi entri poin, mereka akan bersegera mengisi shaf yang kosong dan ikut ruku'. Mentaktisi agar cepat diam adalah bacaan ayat di rakaat pertama adalah surat pendek.Gimana ? cerdaskan ilmu fiqih shalatnya

Kasus 2
Jika mereka tidak mendapatkan ruku imam di rakaat pertama, maka permainan lanjut sampai ruku' imam di rakaat 2. Tentu yang mendapat ruku imam di rakaat pertama akan serius shalatnya. Disaat ruku' itulah maka akan terjadi seperti kasus pertama.

Kasus 3
Disaat mereka ketinggalan rakaat, maka mereka pun tahu yang namannya masbuk. Pernah terjadi diskusi sengit murid SD kelas 1. Dua murid ini masbuk. Murid pertama menambah rakaat, sementara murid yang kedua tidak menambah.

Setelah melengkapi kekurangan rakaat shalatnya, maka murid pertama menegur murid kedua. Murid kedua keukeuh (baca : kekeh) bahwa ia rakaat sudah cukup sampai akhirnya diberi penjelasan oleh salah seorang guru mereka.

Kasus 4
Mereka tahu hukum tentang lewat di depan orang yang sholat. Disaat imam salam, maka mereka akan menoleh ke belakang, apakah ada yang masbuk atau tidak. Mereka tidak akan beranjak jika dibelakangnya ada yang melengkapi rakaat shalatnya.

Kadang juga, mereka punya strategi jitu. Murid yang berada paling tengah dalam shaff akan keluar melalui di depan jamaah di jalur shaffnya lalu disusul oleh teman disampingnya sehingga mereka tidak melintas di depan orang shalat. Akibatnya adalah yang masbuk akhirnya gak punya suthroh (pembatas shalat).

Ada sebuah kisah unik, seorang jamaah shalat di dekat pintu keluar. Melihat orang lalu lalang keluar masuk masjid melalui pintu tersebut maka seorang anak kelas 1 atau 2 (lupa kelasnya) mengambil inisiatif duduk di batas akhir sujud jamaah tersebut sehingga orang pun bisa keluar tanpa melintas di depan orang shalat. Untungnya sang anak tidak menegur jamaah bahwa kalau shalat maka cari sutroh dulu...



Itulah mereka...masih kecil sudah mulai faham tentang fiqih shalat. Sampai-sampai salah seorang jamaah pernah berkata " Kalau jadi imam shalat (shalat jahar) di masjid ini perlu ekstra hati-hati sebab jika bacaannya tersendat bisa jadi yang membetulkannya adalah anak-anak"

Ini adalah dunia anak-anak di tempatku bekerja. Jika melihat anak-anak yang main kejar-kejaran atau berbuat sesuatu yang mungkin di anggap nakal maka hal itu adalah wajar karena mereka masih anak-anak. Tapi mereka sudah mulai menabung hafalan Al Qur'an loh...

Setelah merapikan shaff mereka, aku mengambil masuk dalam shaff. Tiba-tiba si sulung ikut berdiri di sampingku sembari berkata " Abi, aku mau shalat juga . Aku terheran sebab hal ini baru pertama kali baginya. Ia pun akhirnya ikut shalat bersamaku dan mengikuti gerakan imam semampunya. Aku beru teringat bahwa ia sudah mulai ikut kelas TK. Bisa jadi ia diberi contoh gerakan shalat oleh gurunya. Tapi ini baru beberapa pekan masuk sekolah...

Terima kasih Bapak dan Ibu Guru telah membantu kami para orang untuk menanamkan bekal agama pada anak-anak kami. Semoga kelak akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikanmu di akhirat kelak. Karena mungkin jadi apa yang engkau berikan kepada anak-anak kami tidak sebanding dengan apa yang kami berikan kepadamu

Kepada anak-anak kami, jika kelak diakhirat kami ditanya tentang bekal agamamu maka setidaknya kami sudah punya hujjah dengan menyekolahkanmu di lembaga pendidikan yang memperhatikan agamamu....

Share jika ada manfaatnya ya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us @agusdemak