Jumat, 25 Agustus 2017

Nasehat Quraisy Shihab Kepada Anaknya Najwa Shihab

Agustus 25, 2017 0 Komentar
Najwa Shihab

Keberuntungan kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka.

Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu. Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan. Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat.

Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu. Boleh jadi engkau membenci sesuatu tapi ternyata itu baik untukmu, karena Allah Maha Mengetahui sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, jangan engkau merasa gundah terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena semuanya sudah atas izin Allah. Jangan banyak mengeluh, karena hanya akan menambah kegelisahan.

Perbanyaklah bersyukur. Alhamdulillah. Itu yang akan mendatangkan kebahagiaan. Terus ucap Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera.

Jangan selalu melihat ke belakang, karena di sana ada masa lalu yang menghantuimu. Jangan selalu melihat ke depan, karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah. Namun, lihatlah ke atas, karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer. Singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian. Tapi kawanan domba selalu bergerombol. Jari-jari juga demikian: kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan, kecuali jari jempol, dia yang paling jauh di antara keempat itu.

Namun, perhatikan, engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri dan jauh dari mereka itu.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu. Akan tetapi banyaknya cinta dan manfaat yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah, yaitu kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan.

Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa rumus kegagalan adalah sikap asal semua orang.

Teman itu seperti anak tangga. Boleh jadi ia membawamu ke atas atau ternyata sebaliknya membawamu ke bawah, maka hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.

Hidup ini akan terus berlanjut, baik itu engkau tertawa ataupun menangis. Karena itu, jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.

Berlapanglah dada, maafkanlah, dan serahkanlah urusan manusia kepada Tuhan, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya akan berpulang kepada-Nya.

Jangan tinggalkan shalatmu sekali pun. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup, mereka akan bersujud kepada Allah SWT, walau sekali sujud.

Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi. Jangan bersandar kepada manusia, karena ia akan pergi. Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segalanya.

Kamis, 24 Agustus 2017

Nasib Para Pemain Film Porno Setelah Pensiun

Agustus 24, 2017 0 Komentar
Nasib Para Pemain Film Porno Setelah Pensiun

Bekerja di Industri film dewasa rupanya menjadi sebuah profesi ideal bagi segelintir orang. Dengan iming-iming uang banyak dan kerja hanya begituan, membuat banyak orang yang rela antri panjang demi masuk industri tersebut. Namun sebagian dari mereka yang sudah masuk,  justru malah mulai menyadari kalau apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah pekerjaan yang ideal, hanya kesenangan semu yang malah menyusahkan.

Masih soal artis film dewasa, rupanya ada berbagai alasan yang membuat mereka pensiun dari pekerjaan yang satu ini. Mulai dari penyakit berbahaya, hingga memilih jadi pemuka agama. Penasaran dengan nasib mereka yang sudah hengkang dari industri esek-esek  itu sekarang? Simak ulasan berikut.

Yumi Asami, mantan bintang JAV yang terkena kanker


Bagi wanita, nama aktris yang satu ini pasti jarang sekali didengar, namun untuk laki-laki lain lagi ceritanya. Ya, Yumi Asami merupakan salah satu mantan pemain film panas dalam industri JAV yang ada di Jepang. Setelah bertahun-tahun mengalami asam manis dunia esek-esek, rupanya nasib buruk menghampiri Yumi Asami dan membuatnya harus menghentikan karirnya.

Yumi Asami

Usut punya usut, wanita yang memiliki paras cantik ini mengalami serangan kanker rahim, alhasil dia harus “pensiun dini” dunia perfilman dewasa. Beruntung dia masih bisa survive dari penyakit ganas yang menimpa dirinya. Sekarang Yumi Asami lebih memilih untuk fokus dalam menjadi aktivis bagi para penderita kanker di seluruh dunia.

Bintang JAV yang meninggal saat syuting


Beberapa bulan yang lalu sempat geger mengenai kabar salah seorang artis film panas yang meninggal saat sedang syuting. Ya, sampai saat ini, aktris berumur 23 tahun ini masih disembunyikan identitasnya dari publik. Ada banyak faktor yang disinyalir jadi penyebab dari meninggalnya artis yang satu itu. Salah satunya tidak kuatnya fisiknya karena harus memerankan adegan yang bisa dibilang ekstrem.

bintang porno meninggal saat syuting

Bagaimana tidak, artis film dewasa itu harus berhubungan badan dengan 30 orang sekaligus. Akhirnya, saat masuk adegan paling panas dalam syuting itu, diketahui denyut nadinya sudah tidak lagi berdetak.

Mantan artis film panas mengabdikan diri pada agama


Crystal Bassete, merupakan salah bintang film panas yang bisa dibilang benar-benar tobat. Ya, setelah menyadari kalau telah lama tersesat mengambil pekerjaan yang salah, akhirnya wanita yang satu ini benar-benar ingin mengubah jalan hidupnya.

Mantan artis film panas mengabdikan diri pada agama

Ya, Crystal Bassete, memilih belajar mengenai agama sehingga bisa membantu orang-orang yang mengalami permasalahan yang sama dengan dirinya dulu. Kini Bassete telah memiliki status keagamaan yang lumayan tinggi, membangun keluarga kecil dan hidup sederhana.


Aktor Bintang Porno berhenti karena menyesal


Aktor pria yang satu ini rupanya pernah dibuat sangat terkenal akibat aktingnya dalam parody film Tarzan versi dewasa. Ya, Rocco Antonio Tano, akhirnya menikahi lawan mainnya Rosa Caracciolo dalam film tersebut. Namun setelah menjalani rumah tangga bertahun-tahun, aktor yang satu ini memilih untuk mengakhiri karirnya.

Salah satu aktor kondang berhenti karena menyesal

Usut punya usut keputusan untuk pensiun itu dia ambil saat menjalani sebuah reality show, di sanalah Rocco berpikir kalau terus menjalani profesi seperti ini, kelak ia akan kehilangan istrinya. Hal tersebut disambut hangat oleh banyak orang termasuk keluarga dan istrinya.

Artis Bintang Porno Pensiun dan lebih memilih berkeluarga

Sepertinya nama dua artis ini pastinya sangat akrab di telinga para pria di Indonesia. Ya, beberapa tahun yang lalu, baik Miyabi maupun Sora Aoi memutuskan untuk pensiun dari industri film esek-esek. Namun tak selang beberapa lama, baik Miayabi maupun Sora Aoi akhirnya diboyong oleh orang terkenal dari luar negeri.

artis bintang porno pensiun dan berkeluarga

Ya, Miyabi dipacari oleh seorang pengusaha Filipina, Sora Aoi pun akhirnya menikah dengan pria kaya dari Taiwan. Masing-masing dari mereka sama-sama menjalani hidup baru bersama pasangannya dan mulai melupakan masalah industri film esek-esek yang dulu sempat mereka lakoni.

Dari beberapa nasib para pelaku industri film panas itu, kita jadi tahu betapa tidak bahagianya pekerjaan tersebut. Memang sih ada yang hidup senang, tapi itu hanya sedikit. Yang banyak malah penderitaan yang bisa berujung kematian. Intinya, kebanyakan kesenangan dari pekerjaan tersebut hanya sesuatu yang semu.

Senin, 21 Agustus 2017

Ibu Adalah Surga Tanpa Syarat. Kisah Pemuda Yang Merawat Ibunya

Agustus 21, 2017 0 Komentar
ibu adalah surga tanpa syarat

Suatu hari, masuklah seorang wanita lanjut usia ke ruang praktek saya di sebuah Rumah Sakit. Wanita itu ditemani seorang pemuda yang usianya sekitar 30 tahun.

Saya perhatikan pemuda itu memberikan perhatian yang lebih kepada wanita tersebut dengan memegang tangannya, memperbaiki pakaiannya, dan memberikan makanan serta minuman padanya.

---

Setelah saya menanyainya seputar masalah kesehatan dan memintanya untuk diperiksa, saya bertanya pada pemuda itu tentang kondisi akalnya, karena saya dapati bahwa perilaku dan jawaban wanita tersebut tak sesuai dengan pertanyaan yang saya ajukan (gak nyambung).

Pemuda itu menjawab : “Dia ibu saya Dok, dan memiliki keterbelakangan mental sejak saya lahir.."

Keingintahuan saya mendorong saya untuk bertanya lagi : “Siapa yang merawatnya..?”

Ia menjawab : “Saya, Dok.."

Saya bertanya lagi : _“Lalu siapa yang memandikan dan mencuci pakaiannya..?”

Ia menjawab : “Saya suruh ia masuk ke kamar mandi dan membawakan baju untuknya serta menantinya hingga ia selesai.

Saya yang melipat dan menyusun bajunya di lemari..

Saya masukkan pakaiannya yang kotor ke dalam mesin cuci dan membelikannya pakaian yang dibutuhkannya.."

Saya bertanya : "Mengapa Anda tak mencarikan untuknya pembantu..?”

Ia menjawab : "Karena ibu saya tidak bisa melakukan apa-apa dan seperti anak kecil, saya khawatir pembantu tak memperhatikannya dengan baik dan tak dapat memahaminya, sementara saya sangat paham dengan ibu saya..”

Saya terperangah dengan jawabannya dan baktinya yang begitu besar.

---

Saya pun bertanya : "Apakah Anda sudah beristeri..?”

Ia menjawab : “Alhamdulillah, saya sudah beristeri dan punya beberapa anak..”

Saya berkomentar : “Kalau begitu berarti isteri Anda juga ikut merawat ibu Anda..?”

Ia menjawab : “Isteri saya membantu semampunya, dia yang memasak dan menyuguhkannya kepada ibu saya..

Saya telah mendatangkan pembantu untuk isteri saya agar dapat membantu pekerjaannya.. Akan tetapi saya berusaha selalu untuk makan bersama ibu saya supaya dapat mengontrol kadar gulanya.."

Saya bertanya : “Memangnya ibu Anda juga terkena penyakit gula..?"

Ia menjawab : “Ya, (tapi tetap saja) Alhamdulillah atas segalanya.."

Saya semakin takjub dengan pemuda ini dan saya berusaha menahan air mata.

Saya mencuri pandang pada kuku tangan wanita itu, dan saya dapati kukunya pendek dan bersih.

Saya bertanya lagi : “Siapa yang memotong kukunya..?”

Ia menjawab : “Saya Dokter, ibu saya tak dapat melakukan apa-apa.."

Tiba-tiba sang Ibu memandang putranya dan bertanya seperti anak kecil : “Kapan engkau akan membelikan untukku kentang..?”

Ia menjawab : “Tenanglah Ibu, sebentar kita akan pergi ke kedai..”

---

Ibunya meloncat-loncat karena kegirangan dan berkata : “Sekarang.. sekarang..!”

Pemuda itu menoleh kepada saya dan berkata : “Demi Allah, kebahagiaan saya melihat ibu saya gembira lebih besar dari kebahagiaan saya melihat anak-anak saya gembira..”

سبحان الله العظيم

Saya sangat tersentuh dengan kata-katanya.. dan saya pun pura-pura melihat ke lembaran data ibunya.

Lalu saya bertanya lagi : “Apakah Anda punya saudara..?”

Ia menjawab : “Saya putranya semata wayang, karena ayah saya menceraikannya sebulan setelah pernikahan mereka..”

Saya bertanya : “Jadi Anda dirawat ayah..?”

Ia menjawab : “Tidak, tapi nenek yang merawat saya dan ibu saya.. Nenek telah meninggal.. semoga Allah SWT merahmatinya, saat saya berusia 10 tahun..”

Saya bertanya : “Apakah ibu Anda merawat Anda saat Anda sakit, atau ingatkah Anda bahwa ibu pernah memperhatikan Anda..? Atau dia ikut bahagia atas kebahagiaan Anda, atau sedih karena kesedihan Anda..?”

---

Ia menjawab : “Dokter, sejak saya lahir ibu sudah tak mengerti apa-apa.. kasihan dia.. dan saya sudah merawatnya sejak usia saya 10 tahun..”

Saya pun menuliskan resep serta menjelaskannya..

Ia memegang tangan ibunya dan berkata : “Mari kita ke kedai..”

Ibunya menjawab : “Tidak, aku sekarang mau ke Makkah saja..!”

Saya heran mendengar ucapan ibu tersebut..

Maka saya bertanya padanya : “Mengapa ibu ingin pergi ke Makkah..?”

Ibu itu menjawab dengan girang : “Agar aku bisa naik pesawat..!”

Saya pun bertanya pada putranya : “Apakah Anda akan benar-benar membawanya ke Makkah..?”

Ia menjawab : “Tentu.. saya akan mengusahakan berangkat kesana akhir pekan ini..”

---

Saya katakan pada pemuda itu : “Tidak ada kewajiban umrah bagi ibu Anda.. lalu mengapa Anda membawanya ke Makkah..?”

Ia menjawab : “Mungkin saja kebahagiaan yang ia rasakan saat saya membawanya ke Makkah akan membuat pahala saya lebih besar daripada saya pergi umrah tanpa membawanya.."

Lalu pemuda dan ibunya itu meninggalkan tempat praktek saya..

Saya pun segera meminta pada perawat agar keluar dari ruangan saya dengan alasan saya ingin istirahat..

Padahal sebenarnya saya tak tahan lagi menahan tangis haru..

Saya pun menangis sejadi-jadinya menumpahkan seluruh yang ada dalam hatiku..]

---

Saya berkata dalam diri saya sendiri : “Begitu berbaktinya pemuda itu, padahal ibunya tak pernah menjadi ibu sepenuhnya..

Ia hanya mengandung dan melahirkan pemuda itu..


  • Ibunya tak pernah merawatnya..
  • Tak pernah mendekap dan membelainya penuh kasih sayang..
  • Tak pernah menyuapinya ketika masih kecil..
  • Tak pernah begadang malam..
  • Tak pernah mengajarinya..
  • Tak pernah sedih karenanya..
  • Tak pernah menangis untuknya..
  • Tak pernah tertawa melihat kelucuannya..
  • Tak pernah terganggu tidurnya disebabkan khawatir pada putranya.


Tak pernah.. dan tak pernah..!

Walaupun demikian.. pemuda itu berbakti sepenuhnya pada sang ibu.."

Apakah kita akan berbakti pada ibu-ibu kita yang kondisinya sehat..? Seperti bakti pemuda itu pada ibunya yang memiliki keterbelakangan mental..??

===

Ya Allah..

Ampuni kami, maafkan kesalahan dan kekhilafan kami yang telah meninggalkan bakti kami kepada orang tua kami terutama kepada ibu yang telah mengandung, merawat dan membelai kami.

Dialah yang memandikan kami dan memakaikan baju. Tapi di saat kami sudah dewasa, kami tak pernah ingat lagi dengan jasa beliau..

رب اغفر لي و لوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا

Selamat merenung.
Semoga bermanfaat.
.
Ya Allah...

  • Muliakanlah orang yang membaca blog ini
  • Lapangkanlah hatinya
  • Bahagiakanlah keluarganya
  • Luaskan rezekinya seluas lautan
  • Mudahkan segala urusannya
  • Kabulkan cita-citanya
  • Jauhkan dari segala Musibah
  • Jauhkan dari segala Penyakit, Fitnah,Prasangka Keji, Berkata Kasar, dan Mungkar
  • Dan semoga yang memberikan komentar dan membagikan tulisan ini rezekinya berlimpah aamiin..

Sabtu, 12 Agustus 2017

Coba Gabungkan Kopi dan Tidur Siang, Apa yang Terjadi?

Agustus 12, 2017 0 Komentar
kopi dan tidur siang

Kopi dan tidur siang adalah suatu yang dinikmati dengan berbagai alasan. Beberapa orang berpikir bahwa setelah minum kopi maka tidak akan timbul rasa kantuk.

Ternyata hal tersebut kurang tepat, kafein yang terkandung di dalam kopi akan bereaksi setelah 30 menit kemudian. Dikutip dari Huffington Post, Sabtu (12/8/2017) jika sesaat setelah minum kopi di siang hari kemudian lanjut tidur, akan meningkatkan produktivitas saat bangun. Tapi cara ini harus dilakukan dengan benar.

Tidur siang yang dimaksud adalah 30 menit setelah minum kopi. Pada waktu yang bersamaan, tidur siang sendiri bisa membuat orang merasa segar kembali, sementara kopi yang diminum sebelumnya bisa menghasilkan dorongan energi yang lebih efektif.

Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis tidur dari Universitas Kansas, dr Suzanne Stevens bahwa cara tersebut ampuh untuk meningkatkan produktivitas seseorang.

"Jika tidur siang pada waktu yang tepat, Anda bisa berjam-jam lebih produktif setelah minum kopi," ujarnya.

Selain itu beberapa penelitian juga mengatakan hal yang sama, seperti penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychophysiology pada tahun 1997 menemukan bahwa ketika orang dewasa mengonsumsi 200 miligram kafein (sekitar 2 cangkir kopi) dan kemudian tidur siang, mereka melakukan keseluruhan rangkaian tes simulasi mengemudi dengan lebih baik daripada mereka yang baru saja tidur siang tanpa kafein.

Penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Clinical Physiology pada tahun 2003, membandingkan efek cahaya terang, cuci muka dan kafein setelah tidur siang. Dan kafein yang hasilnya lebih efektif untuk disandingkan dengan tidur siang.

Tidak perlu minum kopi sebanyak 5-6 cangkir perhari untuk membuat 'melek', itu malah menurunkan produktivitas kerja. Yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas adalah cukup 1-2 cangkir ditambah tidur siang. Selamat mencoba.

Kamis, 10 Agustus 2017

Kisah Ular dan Gergaji, Sebuah Renungan Tentang Bahaya Amarah

Agustus 10, 2017 0 Komentar
kisah ular dan gergaji


Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian peralatan kerjanya berserakan & tidak merapikannya.

Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.

Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bagian mulutnya. Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya.

Sahabat...
Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka sebenarnya adalah diri kita sendiri. Banyaknya perkataan yang terucap & tindakan yang dilakukan saat amarah
menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.

Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta kasih.
Tidak ada penyakit yang tidak dapat di sembuhkan oleh kasih sayang.
Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari diri kita.

Ketahuilah Dendam benci/curiga/pikiran negatif, apapun itu, ia sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, telah ribuan kali muncul dalam pikiran kita
yang menusuk & membakar hati kita sendiri.

Latihlah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan dengan tulus, mampu dengan cepat melepaskan & membuang sampah pengotor hati dan pikiran kita sendiri.

Rabu, 09 Agustus 2017

Ayah, Aku Rela Tak Berobat Meski Sakit Parah, Asal...

Agustus 09, 2017 0 Komentar
penyakit berbahaya

Setiap keluarga pasti menginginkan semua anggota keluarganya senantiasa sehat selalu.

Namun apa daya jika sebuah cobaan menimpa? Kita hanya wajib menerima, berusaha dan berdoa.

Kejadian menyedihkan kali ini terjadi pada keluarga asal Henan, Tiongkok.

Menurut China Press via WorldofBuzz, gadis berusia 7 tahun bernama Wang Yue didiagnosis penyakit Osteopetrosis.



Penyakitnya itu cukup membahayakan dimana tulang dalam tubuh menjadi lebih padat dan menebal.

Gejala penyakit ini meliputi patah tulang, produksi sel darah yang rendah, kehilangan fungsi urat syaraf.

Akibatnya, penderita bisa mengalami kebutaan, tuli, dan lumpuh pada bagian urat wajah.

Awalnya, Wang Yue menyadari penyakitnya saat sedang belajar.

Pandangannya kabur dan sulit membawa buku.



Makin hari, kondisi Wang Yue makin memburuk.

Ia pun bisa kehilangan nyawanya kapan saja.

Namun, Wang Yue menolak untuk menjalani pengobatan modern di rumah sakit.

Ia hanya minum tujuh mangkok obat-obatan tradisional tiap harinya.

Alasannya, karena ia ingin menghemat uang untuk adik kecilnya yang berusia 1 tahun.

Sang adik, ternyata memiliki penyakit yang sama dengan kakaknya.

Beruntung, orang tuanya telah menemukan sumsum tulang yang cocok dan sang pendonor telah menjalani pemeriksaan medis.

Mereka juga merencanakan untuk melangsungkan operasi sumsum tulang bagi kedua anaknya.



Sayangnya, satu biaya operasi saja mencapai 500 ribu yuan (1 miliar rupiah).

Biaya itu pun belum termasuk biaya perawatan pasca operasi.

Sang ayah telah menghabiskan uangnya untuk pengobatan sebelumnya.

Setelah meminjam uang dari keluarga dan sahabat, ayah Yue berhasil mengumpulkan 200 ribu yuan (400 juta rupiah).

Melihat kerisauan pada orang tuanya, gadis kecil Yue maju dan berkata pada ayahnya;

"Karena kita kesulitan, Yue akan menyerah saja. Yue punya tabungan, gabungkan saja dengan uang milik ayah untuk menyelamatkan adik,"

"Yue sudah besar, tidak masalah jika Yue tidak dioperas. Ini uang tabungan Yue, Ayah, tolong ambillah," ungkap Wang yue sambil mneyerahkan koin-koin yang ia punya.

Sang ayah kemudian mengulurkan tangannya yang bergetar dan menerima uang koin dari putrinya sambil meneteskan air mata.



Kisah menyentuh hati ini telah menerima perhatian dari banyak netizen.

Usaha penggalangan dana pun dibuat demi menyelamatkan nyawa kedunya. (*)

Selasa, 08 Agustus 2017

Cantik Luar-Dalam, Itulah Kecantikan Sejati

Agustus 08, 2017 0 Komentar
cantik luar dalam cantik sejati


Calvin dan Calisa menjalani pernikahan tanpa cinta. Awalnya, Calvin sama sekali tak mencintai Calisa. Teman-temannya meyakinkan Calvin bahwa Calisa wanita yang cantik. Tak hanya cantik di luar, melainkan cantik di dalam.

Tahun demi tahun berlalu. Seiring berjalannya waktu, Calvin mempercayai penilaian teman-temannya. Ia melihat dan merasakan sendiri kecantikan Calisa. Calisa bukan hanya cantik secara fisik. Ia pun mempunyai hati yang tak kalah cantik. Belum lagi hati yang lembut dan pembawaannya yang anggun. Membuat sosok Calisa makin menawan di mata Calvin.

Lama-kelamaan, cinta bersemi di hati Calvin. Ia mencintai istrinya sepenuh hati. Ia mengakui dan menghargai kecantikan Calisa. Calvin bahkan menyebut Calisa sebagai wanita cantik luar-dalam.

Lain lagi dengan kisah Rosany Caetano. Wanita 30 tahun asal Brasil itu terharu saat ayahnya yang difabel datang ke acara wisudanya. Ia sama sekali tak malu mempunyai ayah berkebutuhan khusus. Sebaliknya, Rosany bangga dengan ayahnya.

Sang ayah terlahir difabel. Ia memiliki sebelas anak, namun hanya tiga yang bertahan hidup. Salah satunya adalah Rosany. Ayahnya sering mengeluh sakit tiap kali berjalan dengan menggunakan tangan. Namun hal itu tak membuat sang ayah kehilangan semangat untuk datang ke acara wisuda putrinya yang cantik.

Ya, Rosany adalah wanita cantik. Fisiknya rupawan, begitu pula hatinya. Kalau tidak, mana mungkin ia menerima dan membanggakan ayahnya yang berkebutuhan khusus? Mencintai dan menerima tanpa syarat, kualitas tertinggi yang dapat dimiliki. Rosany memiliki kualitas itu. Kecantikan hatinya mampu membuatnya menerima keadaan sang ayah.

Soal kecantikan dan penerimaan, saya pun memiliki kisah sendiri. Sejak kecil sampai sekarang, kedua orang tua saya selalu membanggakan dan menerima diri saya. Mama-Papa tak pernah ragu memperkenalkan saya pada teman-teman mereka. Saya ingat, waktu kecil sering ikut hadir di acara-acara kantor Mama dan Papa. Sampai teman-teman kantor mengenal saya dengan baik. Well, Papa bukanlah sosok yang romantis. Ia tak pernah memeluk saya. Ciuman dari Papa hanya saya terima setahun sekali, tepatnya tiap kali meminta maaf lahir batin saat Idul Fitri.

Berbeda dengan Mama saya yang romantis dan hangat. Mama tak pernah ragu memeluk, mencium pipi, mengelus, dan merapikan rambut saya. Saat di rumah maupun di depan publik. Mama tahu kalau saya paling suka dipeluk dan dicium. Padahal semua orang tahu, bagaimana tegas dan kerasnya Mama saya. Terutama saat masih aktif di kantor dan memegang jabatan struktural selama beberapa tahun. Saat itu, Mama sering memarahi anak buahnya bila terjadi kasus yang tidak beres soal pekerjaan. Berbeda dengan Papa. Papa juga mengemban jabatan struktural, tapi tak pernah marah atau bersikap keras pada bawahan. Cara kepemimpinan Mama dan Papa amat berbeda.

Dalam kedinasan, Mama tegas dan disiplin. Namun berbeda dengan urusan anak. Sangat berbeda. Dalam penilaian saya, Mama adalah wanita cantik luar-dalam. Bagaimana tidak, beliau mau menerima keadaan saya dengan ikhlas. Merawat, membesarkan, mendidik, menjaga, membiayai, dan mengajari saya banyak hal. Tidak semua orang tua bersedia melakukan itu. Beberapa anak yang saya kenal pada akhirnya "dibuang" ke asrama dan orang tuanya tidak mempedulikannya. Orang tua seakan lepas tanggung jawab ketika sudah "membuang" anaknya yang dianggap tak sesuai harapan. Dalam hati, saya berniat akan melakukan apa yang selama ini dilakukan Mama jika saya dipercaya untuk mempunyai anak nanti. Itu pun kalau saya punya umur panjang dan kesempatan.

Waktu kecil, teman-teman memanggil saya "Bule". Dan "Boneka Barbie". Entahlah, mungkin karena saya bermata biru. Dan saya bangga karenanya. Bukan bermaksud sombong atau tebar pesona, tapi saya mencintai sesuatu yang melekat dalam diri saya. Kini setelah beranjak dewasa, ada beberapa teman yang memanggil dengan sebutan "Princess" dan "Peri Kecil". Entah kenapa saya dipanggil begitu. Mereka tahu saja, kalau saya suka diberi panggilan sayang.

Meski demikian, ada satu hal yang masih menimbulkan tanda tanya di hati saya. Mengapa banyak teman-teman saya yang berparas cantik justru single? Sedangkan teman-teman saya yang terlihat biasa saja, baik wajah, sifat, latar belakang, kondisi ekonomi, kecerdasan otak, dan ketaatan beragama, memiliki kisah cinta yang mulus. Bahkan kekasih mereka tampan dan populer. Saya dan beberapa teman yang berparas cantik malah sendiri terus. Saya coba cari jawabannya. Lama mencari dan menganalisis, akhirnya saya mendapat jawaban: kecantikan sejati adalah kecantikan di luar dan di dalam.

Cantik itu relatif. Penilaian tentang kecantikan wanita berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Ini berkaitan dengan persepsi, pandangan, kultur, dan faktor lainnya.

Kecantikan wanita adalah keseimbangan yang sempurna antara fisik dan psikis. Banyak orang yang melakukan apa saja untuk mempercantik diri. Misalnya melakukan perawatan tubuh di salon kecantikan, membeli pakaian mahal, bermake up, tampil elegan, menambahkan aksesoris, dll. Namun satu hal yang sering terlupakan: mempercantik hati dan pikiran.

Anggun, cantik, dan memesona itu harus. Ketiga hal itu harus dibangun dari dalam dan dari luar. Wajah yang cantik diimbangi dengan pikiran dan hati yang cantik pula. Tanpa kedua aspek itu, kecantikan takkan sempurna.

Sesungguhnya, kecantikan yang hakiki adalah ketika kita mampu menyeimbangkan keadaan fisik dan psikis. Saat fisik dan psikis telah seimbang, muncullah aura positif dari dalam diri kita. Output dari aura positif itu ialah pancaran inner beauty. Kecantikan alami yang terpancar sempurna dari dalam diri kita. Ketika inner beauty telah terpancar sempurna, di sanalah letak kecantikan sejati.

Pertanyaannya, bagaimana memunculkan inner beauty yang menghasilkan kecantikan sejati?

1. Perhatikan penampilan luar

Eits, jangan salah. Inner beauty memang jenis kecantikan yang terpancar dari dalam. Tapi, bukan berarti kecantikan luar terabaikan. Mulai dari hal yang paling dasar dulu. Perhatikan penampilan luar kita, Ladies. Benarkah kita sudah tampil elegan dan sempurna? Sudahkah kita memakai parfum dan aksesoris yang pas? Bagaimana gaya rambut dan riasan make up di wajah kita? Adakah kantong mata, keriput, bekas luka, atau apa pun yang dapat mengganggu penampilan? Jika masih ada, hilangkanlah. Jika sudah tak ada, bersyukurlah. Tinggal menyempurnakan penampilan luar agar lebih menawan.

2. Bersyukur

Selesai dengan penampilan luar, kita beranjak menuju kecantikan di dalam. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah bersyukur. Syukurilah kondisi fisik kita. Inilah ciptaan Tuhan yang ditetapkanNya pada diri kita. Operasi plastik bukanlah cara yang tepat untuk mensyukuri pemberian Tuhan. Masih banyak cara lain untuk mensyukurinya. Jangan pernah berhenti bersyukur atas apa pun karunia Tuhan untuk kita. Bersyukur mampu mempercepat keluarnya aura positif.

3. Berpikiran positif

Menginjak langkah selanjutnya. Langkah yang mudah diucapkan, namun sulit diaplikasikan: berpikir positif. Bagaimana caranya? Hilangkan dulu semua pikiran negatif. Gantilah dengan pikiran-pikiran positif. Akui kelebihan yang ada dalam diri kita. Jangan pernah mengingkari itu. Mengakui kelebihan bukan berarti sombong atau narsis berlebihan. Melainkan menyadari bahwa ada kelebihan tersendiri dalam diri kita. Akui pula kekurangan kita. Lihatlah kekurangan kita dari kacamata positif. Jangan anggap kekurangan sebagai alasan kita untuk berhenti tampil cantik. Jadikan kekurangan sebagai motivasi untuk tampil lebih menawan, menawan, dan menawan lagi dari sebelumnya.

4. Tersenyum

"Ah...cantiknya. Kalo kamu senyum, tambah cantik. Jangan pasang muka dingin, sadis, atau sinis terus. Kamu yang paling cantik di antara saudara-saudaramu, tapi nggak pernah senyum sama sekali."

Saya pernah mendengar ucapan itu. Dan ucapan itu dikhususkan untuk saya. Beberapa orang malah menyebut saya sombong. Namun itu dulu.

Senyum berfungsi seperti make up: memperindah wajah. Dengan senyum, wajah lebih enak dilihat. Roman muka semakin memesona saat dihiasi seulas senyuman. Tidak percaya? Cobalah sendiri. Bandingkan wajah dingin tanpa ekspresi dan wajah berhiaskan senyum, meski tipis dan nyaris tak terlihat sekali pun. Akan terlihat bedanya.

Energi positif pun dapat tercipta melalui senyum. Make up dan perawatan tubuh semahal apa pun rasanya sia-sia saja bila tanpa senyuman dan energi positif.

5. Menciptakan kebahagiaan

"Ma, mau modali aku bisnis bunga kan? Aku suka bunga...dan aku mau bisnis dengan sesuatu yang aku suka."

"Oh...selain inves saham, kamu mau bisnis bunga juga?"

"Iya. Nanti, paling nggak setahun lagi. Pas semester 7. Buat jaga-jaga. Kalo kuliah udah nggak terlalu menyita waktu, aku bisa bisnis juga. Mama mau kasih modal, kan?"

"Mau..."

Sekelumit pembicaraan di waktu malam yang membuat saya bahagia. Senangnya merencanakan masa depan dengan keluarga terdekat. Dan saya berdoa agar diberi kesempatan dan izin oleh Allah untuk merealisasikan semua rencana masa depan itu. Meski demikian, terbersit rasa takut pula. Takut rencana saya gagal, dan takut target-target saya tidak tercapai.

Poin menarik yang digarisbawahi di sini adalah menciptakan kebahagiaan. Ciptakan kebahagiaan dari hal-hal yang kita sukai. Merencanakan masa depan, merawat bunga, memulai bisnis, melakukan hobi, atau berbuat sesuatu yang membuat kita bahagia? Lakukanlah. Ketika kebahagiaan muncul, kecantikan terpancar sempurna dari dalam.

Bahagia adalah salah satu emosi positif. Emosi positif dapat memunculkan kecantikan sejati. So, hilangkan berbagai emosi negatif yang dapat merusak kecantikan. Antara lain stress, kecewa, dendam, sakit hati, dan kemarahan. Gantilah dengan emosi positif. Salah satunya kebahagiaan. Bahagia dapat tercipta dari hal-hal sederhana. Sebelum berbahagia dengan hal besar, mulailah ciptakan kebahagiaan dengan hal kecil dulu. Manisnya kebahagiaan besar baru bisa kita nikmati setelah kita menciptakan kebahagiaan dari hal kecil.

6. Hypnotherapy

Siapa bilang hypnotherapy hanya untuk mengatasi trauma, phobia, depresi, anxiety disorder, PTSD, atau masalah psikologis lainnya? Hypnotherapy dapat pula digunakan untuk memancarkan kecantikan sejati.

Tampil cantik adalah keinginan setiap wanita. Akan tetapi, sering kali keinginan itu hanya sebatas keinginan tanpa usaha yang konsisten dan ikhtiar yang nyata. Hypnotherapy membantu wanita-wanita yang ingin tampil cantik untuk memasukkan keinginannya itu dalam pikiran bawah sadar.

Masukkan keinginan untuk tampil cantik di pikiran bawah sadar. Fokuslah pada satu keinginan itu, jangan sampai tergoyahkan. Bila pikiran bawah sadar telah terpengaruh untuk tampil cantik, maka kita akan melakukan berbagai usaha untuk mewujudkan keinginan itu. Kunci utamanya adalah menanamkan motivasi untuk tampil cantik di alam bawah sadar. Motivasi yang tertanam kuat dapat membantu kita untuk mendapatkan kecantikan sejati.

Selain itu, teknik reframing dalam hypnotherapy juga dapat membantu memaknai sesuatu lebih positif. Dengan kata lain, kita dapat berpikiran positif setelah menerapkan teknik reframing. Pikiran positif memancarkan aura positif pula.

Itulah enam langkah yang dapat kita lakukan untuk memperoleh kecantikan sejati. Di akhir tulisan ini, ada sedikit pengingat untuk para pria. Kecantikan wanita bukanlah sesuatu yang dapat dipermainkan atau dijadikan perhiasan semata. Kecantikan wanita sudah sepantasnya dihargai, dijaga, dan dihormati. Bukankah pria sejati adalah pria yang menghargai dan memuliakan wanita? Wanita mendapatkan kecantikan sejati bukan semata karena ingin merebut hati para pria, namun karena diri mereka sendiri. Kecantikan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam diri wanita. Dan kecantikan sejati hanya akan didapat bila keadaan fisik dan psikis telah seimbang. Kecantikan sejati terpancar sempurna di luar dan di dalam.

Follow Us @agusdemak